Usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 dengan negara-negara mitra atau G7 Outreach Summit tahun 2023, Pesiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo serta delegasi terbatas bertolak kembali ke Tanah Air, pada Minggu, 21 Mei 2023. / Foto: BPMI Setpres/Rusman

Otorita IKN Teken 5 MoU dan Dapat 24 Komitmen Kerjasama di Jepang

HIROSHIMA, IKNTODAY.COM - Dalam pertemuan CEO Meeting di sela-sela KTT G7 di Hiroshima pada Minggu (21/5), Otorita IKN berhasil meneken 5 MoU nota kesepahaman.

 

Kelima MoU itu berasal dari lembaga keuangan Jepang dan asosiasi asosiasi pengusaha Jepang diantaranya JICA, JBIC dan JIBH, JCODE, serta UR.

 

Tak hanya Mou, Otorita IKN (Ibu Kota Negara) juga menghasilkan 24 dokumen yang menyatakan komitmen awal kerja sama (LoI) antara Otorita IKN dengan perusahaan-perusahaan Jepang.

 

Pertemuan ini juga dihadiri oleh dua lembaga keuangan serta empat asosiasi pengusaha Jepang. 

 

Mengutip dari Antara, Presiden Joko Widodo memang gencar mengajak perusahaan Jepang melakukan investasi dalam proses pembangunan IKN Nusantara.

 

"Bapak Presiden beberapa kali menyampaikan senang bekerja dengan Jepang karena kualitasnya bagus, tetapi mengharapkan harganya lebih kompetitif," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara daring saat membahas terkait pertemuan tersebut.

 

Masih kata Retno, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi juga meyakinkan Jepang bahwa Indonesia merupakan negara yang tahan dari ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi di dunia. 

 

Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) juga telah memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2023 dan 5,1 persen tahun depan.

 

Proyeksi ini kata Retno menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia dan G20.

 

"Bapak Presiden mengatakan bahwa berinvestasi di Indonesia sangat menjanjikan. Terdapat komitmen kuat dari pemerintah untuk terus meningkatkan iklim investasi dan daya saing," lanjut Retno lagi.

 

Adapun keseriusan Jepang untuk berinvestasi di Indonesia juga dinilai serius. Terlihat dari kehadiran Penasihat Perdana Menteri Jepang Masafumi Mori dalam pertemuan CEO itu hingga berujung pada penandatanganan Mou. (*)

Penulis: Cessika
Editor: Cessika